Korea Selatan Uji Coba Pembayaran Kopi Pakai XRP di Kafe
XRP, mata uang digital asli dari Ripple, telah resmi menjadi opsi pembayaran di Korea Selatan melalui platform Surfy. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam memperluas adopsi kripto di wilayah tersebut.
Surfy, solusi pembayaran berbasis kripto, memungkinkan konsumen untuk melakukan transaksi menggunakan XRP di berbagai merchant yang terdaftar. Uji coba pembayaran ini dilakukan di salah satu kafe terkenal di Distrik Gangnam , Seoul, selama acara Korea Blockchain Week (KBW) awal September 2024.
Picture this: you're at a café in the Gangnam District and you just paid for your coffee with XRP—fast and seamless! ☕
Hear from Jongheon Sung at the #XRPLZone Seoul on how @surfyxyz is driving innovation in crypto payments with the XRP Ledger! 🏄🇰🇷 pic.twitter.com/lHjIcymZTE
— RippleX (@RippleXDev) September 17, 2024
Uji Coba di Cafe Valer, Gangnam
Selama Korea Blockchain Week, Surfy meluncurkan versi beta dari platform pembayarannya di Cafe Valer, sebuah kafe di Gangnam. Konsumen yang berpartisipasi dalam uji coba ini dapat melakukan pembayaran untuk kopi dan barang lainnya menggunakan koin Ripple tersebut.
Proses pembayaran ini berlangsung cepat dan tanpa hambatan, membuktikan potensi XRP sebagai metode pembayaran sehari-hari.
Kesuksesan uji coba ini juga memperlihatkan bagaimana teknologi blockchain, khususnya XRP Ledger (XRPL), bisa diintegrasikan dalam transaksi ritel yang lebih luas.
Sistem Pembayaran yang Mudah dan Efisien
Platform pembayaran Surfy menggunakan sistem kode QR yang memudahkan konsumen dan pemilik toko. Konsumen hanya perlu memindai kode QR untuk mentransfer dana dalam bentuk XRP langsung ke merchant tanpa memerlukan jaringan pembayaran tradisional atau perantara pihak ketiga.
Inovasi ini memberikan pengalaman transaksi yang lebih cepat dan hemat biaya dibandingkan sistem pembayaran konvensional, yang sering kali melibatkan biaya tambahan dan proses yang lambat.
“Sistem ini dirancang untuk memanfaatkan keunggulan XRP Ledger, yang mampu menangani sekitar 3.400 transaksi per detik (TPS) dengan waktu penyelesaian hanya 3-5 detik,” ungkap Pendiri Surfy, Jongheon Sung.
Skalabilitas tinggi dari XRPL membuatnya sangat cocok untuk mendukung transaksi cepat dalam ekosistem ritel, menjadikannya solusi ideal bagi merchant yang ingin menerima pembayaran kripto dengan efisiensi maksimum.
Dampak Terhadap Ekosistem XRP Ledger
Langkah Surfy menambahkan XRP sebagai opsi pembayaran memperluas utilitas dari XRP Ledger, yang selama ini sudah dikenal sebagai platform yang mendukung penyelesaian lintas batas.
XRPL menggunakan algoritma konsensus Ripple Protocol Consensus Algorithm (RPCA), yang memungkinkan validator untuk mengonfirmasi transaksi secara real-time. Dengan demikian, ekosistem XRP terus menunjukkan potensinya sebagai solusi pembayaran global yang cepat dan terjangkau.
Selain itu, integrasi Surfy dengan XRP Ledger juga sejalan dengan visi Ripple untuk memperluas adopsi kripto di sektor ritel dan bisnis. Pada awal bulan ini, Ripple juga mengumumkan rencana peluncuran standar token baru untuk mendukung aset dunia nyata (RWA) di blockchain mereka.
Salah satu perkembangan yang paling dinantikan adalah peluncuran stablecoin RLUSD, yang diharapkan akan meningkatkan adopsi institusional terhadap XRP Ledger.
Potensi Pengembangan di Korea Selatan
Korea Selatan telah lama menjadi pasar yang sangat maju dalam hal teknologi dan inovasi, termasuk dalam hal adopsi kripto. Langkah Surfy yang memperkenalkan XRP sebagai metode pembayaran ritel membuka peluang besar bagi ekspansi kripto dalam ekosistem bisnis Korea Selatan.
Dengan semakin banyaknya merchant yang tertarik untuk menggunakan koin Ripple tersebut sebagai opsi pembayaran, tidak menutup kemungkinan bahwa adopsinya di Korea Selatan akan terus meningkat, terutama di kalangan konsumen yang lebih paham teknologi.
Pada tahap ini, Surfy masih berada dalam fase pengujian, tetapi antusiasme dari kalangan merchant dan konsumen sudah mulai terlihat. [st]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Anda mungkin juga menyukai
Lutnick, Cantor Fitzgerald bernegosiasi untuk kepemilikan 5% di Tether: WSJ
Cantor, yang memegang sebagian besar dari $133 miliar cadangan Tether, telah merundingkan kepemilikan 5% dalam penerbit stablecoin tersebut dalam setahun terakhir, menurut The Wall Street Journal.
Token AI INJ, GRT, RENDER Lead Altcoin Rally Dengan Bullish Breakout
Australia akan mengadopsi model pelaporan kripto OECD untuk transparansi pajak
Korea Selatan Mengonfirmasi Pajak Crypto pada tahun 2025 dengan skema 20% yang direvisi