BlackRock: Bitcoin sebagai Aset Diversifikasi di Tengah Ketidakpastian Global
BlackRock, perusahaan pengelola aset terbesar di dunia, belum lama ini menerbitkan laporan terbaru yang menyoroti potensi Bitcoin sebagai aset diversifikasi di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global. Laporan ini mencerminkan minat yang semakin besar dari klien institusional terhadap Bitcoin, sekaligus menegaskan keyakinan BlackRock bahwa Bitcoin memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari aset tradisional.
Dalam laporan tersebut, BlackRock menegaskan bahwa meskipun Bitcoin dianggap sebagai aset berisiko tinggi karena volatilitasnya, sifat-sifat mendasarnya seperti terdesentralisasi (decentralized), pasokan unit tetap, dan independensi dari sistem moneter negara manapun memberikan daya tarik tersendiri. Hal ini menjadi lebih relevan mengingat meningkatnya kekhawatiran global terkait stabilitas moneter, utang AS yang meningkat, serta ketegangan geopolitik di berbagai wilayah.
Bitcoin Menarik Saat Terjadi Gejolak Global
BlackRock mengakui, sejak diperkenalkan pada 2009, Bitcoin telah mengalami pertumbuhan pesat dan adopsi global yang meluas. Sebagai mata uang digital yang sepenuhnya terdesentralisasi, Bitcoin menawarkan solusi untuk masalah-masalah yang selama ini melekat pada sistem moneter tradisional. Pasokan Bitcoin yang dibatasi hanya hingga 21 juta unit memberikan jaminan bahwa aset ini tidak akan mudah terdevaluasi seperti mata uang fiat yang sering kali diterbitkan secara berlebihan oleh pemerintah.
“Bitcoin adalah aset yang unik karena sifatnya yang tidak memiliki hubungan langsung dengan risiko makroekonomi, seperti krisis sistem perbankan atau devaluasi mata uang,” tulis BlackRock dalam laporan yang dirilis pada Rabu (18/9/2024) tersebut.
Mereka menambahkan, ketiadaan risiko dari pihak ketiga dan keterlepasannya dari satu negara menjadikannya menarik di saat terjadi gejolak global.
BlackRock juga mencatat bahwa, meskipun ada periode di mana Bitcoin tampak bergerak sejalan dengan pasar saham atau aset berisiko lainnya, dalam jangka panjang Bitcoin menunjukkan pola yang berbeda. Ini membuatnya berpotensi menjadi diversifier yang efektif dalam portofolio investasi, terutama di tengah ketidakpastian geopolitik dan ketidakstabilan fiskal, termasuk kekhawatiran tentang utang AS yang terus meningkat.
Ada Pembengkakan Utang AS, Robert Kiyosaki Gemborkan Beli Bitcoin, Lagi
Pergerakan Bitcoin dan Korelasi dengan Aset Lain
Dalam laporannya, BlackRock juga menyoroti beberapa episode volatilitas pasar Bitcoin baru-baru ini, termasuk pada 5 Agustus 2024, di mana Bitcoin mengalami penurunan harian sebesar 7 persen, bersamaan dengan penurunan 3 persen di indeks SP 500.
Menurut perusahaan internasional itu, penurunan ini terjadi karena aksi jual besar-besaran di pasar global yang dipicu oleh pembalikan “carry trade” yen Jepang. Episode tersebut diperburuk oleh serangkaian likuidasi terkait kebangkrutan perusahaan kripto besar seperti Genesis dan MtGox .
Namun, seperti yang sering terjadi, harga Bitcoin pulih dengan cepat, kembali ke level sebelum aksi jual dalam waktu tiga hari. BlackRock menekankan bahwa ini adalah pola umum di mana aksi jual jangka pendek sering kali diikuti oleh pemulihan harga, mencerminkan kekuatan fundamental Bitcoin dalam jangka panjang.
“Pasar Bitcoin sering kali bereaksi negatif terhadap kejadian-kejadian global tertentu, namun sejarah menunjukkan bahwa fundamental Bitcoin pada akhirnya menang atas reaksi perdagangan jangka pendek,” tertera di laporan tersebut.
BlackRock juga mengutip kutipan terkenal dari Warren Buffett, bahwa pasar saham adalah alat untuk mentransfer uang dari orang yang tidak sabar ke orang yang sabar, yang menurut mereka juga berlaku di pasar Bitcoin.
Risiko dan Tantangan Adopsi Bitcoin
Walaupun BlackRock optimis tentang masa depan Bitcoin, perusahaan ini tidak mengabaikan risiko yang masih melekat pada aset ini. Bitcoin masih dalam tahap awal adopsi global dan pasar kripto secara umum masih relatif muda. Tantangan regulasi, ketidakpastian mengenai jalur adopsi, dan ekosistem yang belum matang menjadi beberapa risiko utama yang dihadapi Bitcoin.
“Bitcoin adalah aset yang berisiko tinggi, terutama karena volatilitasnya yang ekstrem, namun, yang membuatnya menarik adalah sebagian besar risiko yang dihadapi Bitcoin berbeda dari risiko aset tradisional,” sebut mereka.
Sebagai contoh, laporan tersebut mencatat bahwa model investasi konvensional yang membagi aset antara “risk-on” dan “risk-off” tidak sepenuhnya berlaku untuk Bitcoin. Sifat Bitcoin yang tidak terkait langsung dengan variabel makroekonomi utama membuatnya tidak sesuai dengan kerangka tradisional tersebut. Dalam konteks portofolio, Bitcoin dapat memiliki efek diversifikasi pada alokasi yang kecil, tetapi pada ukuran posisi yang lebih besar, volatilitasnya yang tinggi dapat mempengaruhi risiko keseluruhan portofolio.
Meningkatnya Minat Institusi terhadap Bitcoin
Salah satu faktor pendorong utama di balik meningkatnya minat terhadap Bitcoin adalah kekhawatiran yang terus tumbuh tentang utang pemerintah AS dan kemungkinan melemahnya dolar AS sebagai mata uang cadangan global. BlackRock mencatat bahwa kekhawatiran serupa juga muncul di negara-negara lain yang mengalami akumulasi utang signifikan.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak institusi yang tertarik untuk mengalokasikan sebagian portofolio mereka ke Bitcoin sebagai perlindungan terhadap kemungkinan krisis ekonomi atau fiskal di masa depan. Di tengah kekhawatiran ini, Bitcoin mulai dilihat sebagai alternatif yang layak terhadap aset-aset cadangan tradisional, seperti emas.
Laporan BlackRock menegaskan bahwa meskipun Bitcoin masih merupakan aset yang berisiko tinggi, sifat dasarnya yang unik menjadikannya pilihan yang menarik bagi investor yang mencari diversifikasi di tengah meningkatnya ketidakpastian global. Dengan meningkatnya perhatian terhadap utang AS, ketegangan geopolitik, dan ketidakstabilan moneter global, Bitcoin berpotensi menjadi lindung nilai yang semakin penting di masa depan. [ps]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Anda mungkin juga menyukai
Bacaan inflasi pilihan Fed sesuai harapan, tetapi menunjukkan harga tetap tinggi
Indikator inflasi pilihan The Fed menunjukkan bahwa harga naik 0,2% dari September dan 2,3% secara tahunan
BTC mengalami kenaikan sebelum Thanksgiving setelah koreksi 'sehat'
Sambil mengakui potensi tantangan bagi aset berisiko, Alex Thorn dari Galaxy mencatat bahwa ada juga banyak katalis
Protokol derivatif DeFi Cega akan menutup platform pada akhir tahun setelah akuisisi
Cega Finance, sebuah protokol DeFi yang menawarkan investasi terstruktur dan strategi opsi eksotis, mengumumkan bahwa mereka telah diakuisisi oleh "protokol terkemuka" dan akan menutup platformnya pada akhir tahun. Pihak pengakuisisi memilih untuk tetap anonim, menurut tim Cega.
Avant, protokol DeFi mirip Ethena, mengumpulkan $6,5 juta dalam pendanaan awal
Avant Protocol telah mengumpulkan $6,5 juta dalam putaran pendanaan awal dengan valuasi $25 juta. Avant adalah protokol hasil kripto berbasis Avalanche yang menawarkan token 'nilai-stabil' yang menghasilkan hasil serupa dengan Ethena yang populer.