Dua Wallet Bitcoin Bangun Setelah 15 Tahun Tertidur, Pindahkan 100 BTC
Dalam sebuah pergerakan yang mengejutkan dunia kripto, dua wallet Bitcoin yang telah tertidur selama lebih dari 15 tahun tiba-tiba aktif kembali dan memindahkan total 100 BTC.
Berdasarkan data dari Lookonchain , nilai koin yang dipindahkan dari kedua wallet tersebut diperkirakan mencapai lebih dari US$6 juta. Peristiwa ini menjadi topik diskusi hangat di kalangan komunitas kripto, terutama karena wallet tersebut sudah tidak menunjukkan aktivitas sejak awal masa pertumbuhan Bitcoin.
Aktivasi Wallet Bitcoin Pertama Setelah 15,7 Tahun
Wallet pertama, yang tidak aktif selama 15,7 tahun, secara mengejutkan kembali aktif dan mentransfer 50 BTC.
Transaksi ini memiliki nilai sekitar US$3,05 juta. Bitcoin yang ada di wallet ini diperoleh melalui aktivitas mining atau penambangan yang dilakukan pada tanggal 30 Januari 2009, tak lama setelah BTC kali pertama diluncurkan. Aktivasi wallet ini menarik perhatian komunitas karena waktu yang begitu lama tidak aktifnya wallet tersebut.
Tidak ada informasi lebih lanjut mengenai alasan pemilik wallet ini memutuskan untuk memindahkan Bitcoin mereka setelah bertahun-tahun. Namun, banyak spekulasi yang muncul, mulai dari strategi pengambilan keuntungan hingga penyesuaian portofolio.
Seiring dengan meningkatnya nilai BTC , ada kemungkinan bahwa pemilik ingin memanfaatkan harga tinggi yang saat ini terjadi di pasar.
Aktivasi Wallet Kedua Setelah 15,6 Tahun
Tidak lama setelah transaksi pertama, sebuah wallet lain yang sudah diam selama 15,6 tahun juga melakukan transfer 50 BTC. Wallet ini juga memperoleh BTC-nya melalui aktivitas mining pada tahun 2009, dengan nilai saat ini sekitar US$3,19 juta.
Seperti halnya wallet pertama, aktivasi wallet kedua ini juga menciptakan spekulasi yang luas di pasar kripto.
Keputusan untuk memindahkan BTC dari kedua wallet tersebut menambah daftar panjang wallet era Satoshi yang kembali aktif setelah lama tidak beroperasi.
Sebelumnya, beberapa wallet serupa juga telah aktif dalam beberapa tahun terakhir, namun tetap jarang terjadi, mengingat sebagian besar pemegang Bitcoin awal cenderung memilih untuk menahan aset mereka dalam jangka panjang.
Dampak Terhadap Pasar Kripto
Pergerakan wallet yang telah lama tidak aktif ini seringkali memicu reaksi yang signifikan di pasar. Banyak yang percaya bahwa aktivitas dari wallet era Satoshi, terutama yang diperoleh dari mining di tahun-tahun awal Bitcoin, bisa menjadi indikator perubahan tren pasar.
Saat wallet-wallet lama ini mulai aktif kembali, ada kekhawatiran bahwa pemilik mungkin bersiap untuk menjual koin-koin mereka, yang dapat mempengaruhi harga pasar secara keseluruhan.
Namun, hingga saat ini, BTC yang dipindahkan dari kedua wallet ini belum menunjukkan tanda-tanda akan dijual di bursa kripto.
Ini membuat banyak pihak bertanya-tanya tentang motif di balik transfer ini. Apakah ini hanya pemindahan internal ke wallet lain untuk keamanan, atau apakah pemilik sedang bersiap untuk langkah besar lainnya?
Sejarah Wallet Bitcoin Era Satoshi
Wallet-wallet ini dianggap bagian dari era Satoshi, periode ketika Pendiri Bitcoin, Satoshi Nakamoto, masih aktif dalam pengembangan dan diskusi seputar Bitcoin.
Satoshi Nakamoto sendiri diyakini telah menambang sejumlah besar Bitcoin pada awal kemunculan jaringan, dan aktivitas wallet dari periode ini sangat jarang terlihat.
Banyak pihak yang menduga bahwa aktivasi wallet seperti ini dapat menunjukkan hubungan dengan tokoh-tokoh awal di ekosistem Bitcoin, meskipun identitas sebenarnya dari pemiliknya tetap menjadi misteri.
Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama. Pada tahun 2023, sebuah wallet yang sudah tidak aktif selama 11 tahun mentransfer Bitcoin senilai US$30 juta ke wallet baru, sementara di tahun sebelumnya, sebuah wallet yang mengandung lebih dari 1.000 BTC juga melakukan transfer ke bursa kripto.
Berita tentang aktivasi wallet era Satoshi seringkali menimbulkan spekulasi besar di kalangan analis dan trader kripto. Beberapa pihak melihatnya sebagai sinyal bullish, terutama jika Bitcoin tersebut tidak segera dijual di bursa.
Di sisi lain, jika pemilik wallet memutuskan untuk menjual dalam jumlah besar, ini bisa menciptakan tekanan jual yang signifikan di pasar.
Dengan harga Bitcoin yang terus berfluktuasi, aktivitas seperti ini dapat mempengaruhi sentimen pasar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk saat ini, komunitas kripto hanya bisa menunggu dan mengamati apakah ada pergerakan lebih lanjut dari wallet-wallet lama ini atau apakah transaksi ini hanyalah langkah sementara. [st]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Anda mungkin juga menyukai
Lutnick, Cantor Fitzgerald bernegosiasi untuk kepemilikan 5% di Tether: WSJ
Cantor, yang memegang sebagian besar dari $133 miliar cadangan Tether, telah merundingkan kepemilikan 5% dalam penerbit stablecoin tersebut dalam setahun terakhir, menurut The Wall Street Journal.
Token AI INJ, GRT, RENDER Lead Altcoin Rally Dengan Bullish Breakout
Australia akan mengadopsi model pelaporan kripto OECD untuk transparansi pajak
Korea Selatan Mengonfirmasi Pajak Crypto pada tahun 2025 dengan skema 20% yang direvisi