• Peretas WazirX hampir berhasil mencuci uang senilai US$230 juta yang dicuri pada bulan Juli lalu.
  • Peretas Korea Utara semakin menargetkan perusahaan-perusahaan kripto, sehingga menimbulkan masalah keamanan global yang serius.

Dalam sebuah tweet, SpotOnChain telah mengungkapkan pembaruan substansial tentang peretas WazirX, yang berada di ambang pencucian uang sebesar US$230 juta yang dicuri pada Juli 2024.

Dalam pengungkapan tersebut, peretas mentransfer 3.792 ETH yang tersisa, senilai sekitar US$9,93 juta, ke dompet baru yang disebut “0xa6e” Dompet ini telah secara aktif mengirim ETH ke Tornado Cash, layanan mixer kripto terkenal yang membantu mengaburkan jejak transaksi.

🚨 The WazirX hacker is close to finishing laundering the entire $230M stolen!

Just an hour ago, the hacker transferred the last 3,792 $ETH ($9.93M) to the new wallet "0xa6e," which is now sending ETH into #TornadoCash .

The hacker initially stole $230M from WazirX on July 18,… https://t.co/BK1YS6RDqH pic.twitter.com/9sx3WZhWIG

— Spot On Chain (@spotonchain) September 25, 2024

Strategi Sistematis Peretas untuk Mencuci Dana WazirX yang Dicuri

Pelanggaran WazirX mengakibatkan pencurian US$230 juta pada tanggal 18 Juli 2024. Peretas dengan cepat memperdagangkan sebagian besar aset yang dicuri seharga 61,700 ETH, menunjukkan strategi yang disengaja untuk mengamankan keuntungan mereka. Kemudian, pada tanggal 3 September, peretas mulai menggunakan dompet baru untuk mencuci uang tunai ini, secara bertahap bekerja untuk mencapai tujuan mereka.

Setelah 22 hari, mereka hampir selesai, menunjukkan upaya yang terorganisir dengan baik dan sistematis untuk menutupi jejak mereka dan menghindari deteksi.

Sebelumnya, CNF melaporkan pada 15 September bahwa peretas telah mencuci 27.600 ETH melalui Tornado Cash, menyisakan 34.154 ETH dari aset yang dicuri. Ini menunjukkan bahwa dalam waktu yang relatif singkat, peretas dapat secara drastis meminimalkan bagian yang dapat dilacak dari aset yang dicuri, menyoroti efisiensi dan kemahiran prosedur pencucian mereka.

Keterlibatan peretas Korea Utara , seperti yang kami catat sebelumnya, yang telah mengalihkan perhatian mereka untuk menyerang penerbit ETF Bitcoin dan perusahaan kripto, telah memperburuk masalah, menyebabkan FBI mengeluarkan peringatan keras.

Perkembangan ini menunjukkan tren yang berkembang dalam serangan terkait kripto, dengan pelaku ancaman yang cerdas selalu mencari peluang untuk memanfaatkan kerentanan aset digital.