CryptoQuant: Trading Opsi ETF Bitcoin Berpotensi Tarik Minat Investor Jangka Panjang
Pasar Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot di Amerika Serikat diperkirakan akan mengalami gelombang minat baru, terutama dengan kehadiran perdagangan opsi yang diprediksi mampu menarik perhatian investor jangka panjang terhadap Bitcoin, aset kripto terbesar di dunia.
Menurut laporan CryptoQuant pada 25 September, perdagangan opsi diperkirakan akan segera hadir di produk ETF Bitcoin spot milik BlackRock, yakni iShares Bitcoin Trust (IBIT), menyusul laporan bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah menyetujui listing dan perdagangan opsi pada ETF IBIT.
Perdagangan opsi merupakan kontrak derivatif finansial yang memberikan hak kepada investor untuk membeli atau menjual aset kripto tertentu pada harga dan tanggal yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan menggunakan instrumen ini, investor dapat memanfaatkan pergerakan pasar tanpa harus memiliki aset dasar tersebut.
Adapun, kehadiran perdagangan opsi ini diharapkan dapat memberikan investor alat tambahan untuk melakukan lindung nilai atau spekulasi terhadap pergerakan harga Bitcoin.
Baca juga: Dua Bank Terkemuka di AS Bocorkan Alokasi Investasi ETF Bitcoin Spot
Peningkatan Likuiditas dan Minat Investor Jangka Panjang
CryptoQuant mencatat bahwa persetujuan terkait perdagangan opsi ini akan meningkatkan likuiditas dan partisipasi investor di pasar Bitcoin. Hal ini terutama ditunjukkan oleh perdagangan opsi Bitcoin di exchange derivatif Chicago Mercantile Exchange (CME) yang bahkan telah mencatatkan pertumbuhan signifikan pada 2024 ini. Pada 12 Maret, nilai open interest perdagangan opsi tersebut mencapai hampir US$500 juta, menunjukkan peningkatan hampir lima kali lipat dibandingkan rekor tertinggi di tahun 2023.
Selain itu, ETF Bitcoin berbasis opsi ini juga berpotensi menarik investor jangka panjang ke dalam ekosistem Bitcoin. Berbeda dengan pasar futures di CME, para pelaku perdagangan opsi cenderung memiliki jangka waktu investasi yang lebih panjang. Para analis CryptoQuant mencatat bahwa sebagian besar kontrak opsi di pasar futures Bitcoin CME memiliki tanggal kadaluwarsa antara satu hingga tiga bulan, sementara opsi di pasar spot sering kali memiliki kontrak dengan masa jatuh tempo empat bulan atau lebih.
Baca juga: BlackRock dan Nasdaq Ajukan Trading Opsi untuk ETF Ether Spot
Opsi pada IBIT juga dapat menjadi instrumen baru bagi investor untuk memperoleh imbal hasil dari kepemilikan Bitcoin. Investor yang memiliki Bitcoin dapat menjual opsi beli dan mendapatkan premi dari opsi tersebut, sehingga memperoleh imbal hasil dari kepemilikan Bitcoin mereka dengan cara yang diatur. Opsi dengan masa jatuh tempo lebih dari lima bulan mencakup 45% dari nilai kontrak yang diperdagangkan, terutama ketika Bitcoin mencapai puncaknya pada Maret lalu di harga US$73.737.
Kendati demikian, CryptoQuant mencatat bahwa perdagangan opsi juga berpotensi meningkatkan “pasokan kertas” Bitcoin, sebuah metode eksposur Bitcoin yang tidak melibatkan pasar spot dan cenderung memiliki konotasi yang tidak baik.
Hal ini pernah terjadi di pasar perpetual futures, di mana investor melakukan short besar-besaran terhadap Bitcoin pada bear market di tahun 2022. Saat itu, pasokan Bitcoin di pasar perpetual futures meningkat signifikan, seiring dengan naiknya open interest dari 279.000 BTC menjadi 549.000 BTC karena banyak investor yang mengambil posisi short pada aset tersebut.
Baca juga: Harga Bitcoin Reli ke US$65.000, Didorong Faktor Ekonomi AS
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Anda mungkin juga menyukai
FBI menyita ponsel dan barang elektronik milik CEO Polymarket: laporan
Peretas Bitfinex Ilya Lichtenstein dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena mencoba mencuci 120.000 bitcoin
Ringkasan Singkat Jaksa merekomendasikan pengurangan hukuman Lichtenstein karena kerjasamanya dalam penyelidikan dan penyelidikan terkait kripto lainnya. Hukuman untuk istri Lichtenstein dan rekan konspiratornya, Heather "Razzlekahn" Morgan, dijadwalkan pada 18 November.
Trump tunjuk mantan Ketua SEC Jay Clayton sebagai Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York
Ringkasan Singkat Jay Clayton, yang menjabat sebagai ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS dari 2017 hingga 2020 di bawah pemerintahan Trump sebelumnya, dinominasikan pada hari Kamis. Selama masa jabatannya di SEC, Clayton mengajukan kasus terkenal melawan Ripple.
Bitcoin bisa mencapai 'rekor tertinggi berulang' selama dua kuartal berikutnya, kata pemimpin riset kripto VanEck
Matthew Sigel, Kepala Penelitian Aset Digital VanEck, mengatakan bahwa reli bitcoin dapat berlanjut hingga tahun 2025. Momentum bullish bitcoin setelah pencalonan presiden Trump mirip dengan reli yang terjadi setelah pemilihan 2020 yang menempatkan Demokrat Joe Biden, katanya.