ETF Bitcoin BlackRock Tumbuh Pesat, Sudah US$23 Milyar
Dalam beberapa bulan terakhir, industri Exchange-Traded Fund (ETF) menyaksikan lonjakan signifikan dalam popularitas produk berbasis Bitcoin.
Senior Analisis ETF Bloomberg, Eric Balchunas, membagikan perkembangan terbaru ini di akun Twitter-nya, di mana salah satu yang paling menonjol adalah iShares Bitcoin Trust (IBIT) dari BlackRock dan Wise Origin Bitcoin Trust (FBTC) dari Fidelity.
Kedua ETF ini diluncurkan pada Januari 2024 dan telah mencapai prestasi luar biasa dalam waktu yang relatif singkat.
BlackRock dan Fidelity: Pemain Besar di Industri Kripto
BlackRock dan Fidelity, dua raksasa keuangan tradisional, tidak hanya merambah sektor kripto tetapi juga berhasil memperkuat posisi mereka. BlackRock , melalui IBIT, telah berhasil mengumpulkan aset sebesar US$23,2 milyar hanya dalam sepuluh bulan.
Sementara itu, Fidelity, dengan ETF-nya yang bernama FBTC, telah mencapai aset sekitar US$11 milyar dalam periode yang sama.
Pertumbuhan pesat dari kedua ETF ini mengindikasikan minat yang tinggi dari para investor terhadap aset kripto, khususnya Bitcoin, dalam portofolio investasi mereka.
Balchunas mencatat bahwa keduanya kini berada di antara 10 ETF teratas yang diluncurkan sejak 2020, dengan IBIT menempati posisi keempat dan FBTC di posisi kesembilan berdasarkan total aset yang dikelola.
Dominasi di Pasar ETF
ETF berbasis Bitcoin ini mampu bersaing dengan ETF tradisional yang sudah lebih dulu mendominasi pasar.
Sebagai perbandingan, beberapa ETF konvensional yang saat ini memimpin pasar termasuk JPMorgan Equity Premium Income ETF (JEPI), yang diluncurkan pada Mei 2020 dan mengelola aset sebesar US$35 milyar, serta Invesco Nasdaq 100 ETF (QQQM) dengan US$33 milyar aset.
Meskipun baru, BlackRock dan Fidelity dengan cepat mendekati angka-angka tersebut, menandakan bahwa kripto telah menjadi bagian penting dalam dunia keuangan arus utama.
Permintaan Tinggi untuk Bitcoin di Sektor Keuangan
Keberhasilan ETF ini menunjukkan meningkatnya permintaan untuk Bitcoin di kalangan investor institusi. BlackRock, dalam tiga minggu setelah peluncuran ETF-nya, dilaporkan telah meningkatkan kepemilikan Bitcoin-nya dari US$6,3 milyar menjadi US$15,3 milyar.
Ini menandakan betapa besarnya keyakinan terhadap Bitcoin sebagai aset yang dapat diandalkan dalam portofolio jangka panjang.
Fidelity juga tidak ketinggalan, dengan FBTC yang berhasil mengelola aset lebih dari US$11 milyar.
Fakta bahwa kedua ETF ini telah masuk dalam daftar ETF teratas dalam waktu kurang dari satu tahun membuktikan bahwa kripto kini menjadi bagian integral dari ekosistem keuangan global.
Pertumbuhan ETF Bitcoin ini juga memberikan peluang baru bagi para investor yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka. Dengan adanya produk seperti IBIT dan FBTC, para investor dapat lebih mudah mengakses aset kripto tanpa perlu langsung membeli BTC.
Ini memberikan kenyamanan bagi mereka yang mungkin belum siap sepenuhnya terjun ke pasar kripto tetapi ingin memanfaatkan pertumbuhannya.
Di sisi lain, pertumbuhan ini juga menandai fase baru bagi industri keuangan, di mana kripto semakin diadopsi oleh lembaga keuangan besar.
Dengan pertumbuhan Bitcoin yang mencapai kenaikan hingga 75 persen tahun ini, ETF berbasis kripto semakin menarik perhatian para investor yang menginginkan eksposur ke aset digital tanpa risiko volatilitas yang terlalu tinggi. [st]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Anda mungkin juga menyukai
FBI menyita ponsel dan barang elektronik milik CEO Polymarket: laporan
Peretas Bitfinex Ilya Lichtenstein dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena mencoba mencuci 120.000 bitcoin
Ringkasan Singkat Jaksa merekomendasikan pengurangan hukuman Lichtenstein karena kerjasamanya dalam penyelidikan dan penyelidikan terkait kripto lainnya. Hukuman untuk istri Lichtenstein dan rekan konspiratornya, Heather "Razzlekahn" Morgan, dijadwalkan pada 18 November.
Trump tunjuk mantan Ketua SEC Jay Clayton sebagai Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York
Ringkasan Singkat Jay Clayton, yang menjabat sebagai ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS dari 2017 hingga 2020 di bawah pemerintahan Trump sebelumnya, dinominasikan pada hari Kamis. Selama masa jabatannya di SEC, Clayton mengajukan kasus terkenal melawan Ripple.
Bitcoin bisa mencapai 'rekor tertinggi berulang' selama dua kuartal berikutnya, kata pemimpin riset kripto VanEck
Matthew Sigel, Kepala Penelitian Aset Digital VanEck, mengatakan bahwa reli bitcoin dapat berlanjut hingga tahun 2025. Momentum bullish bitcoin setelah pencalonan presiden Trump mirip dengan reli yang terjadi setelah pemilihan 2020 yang menempatkan Demokrat Joe Biden, katanya.