• Blok BRICS menantang dominasi dolar AS di tengah-tengah gerakan de-dolarisasi yang berkembang di seluruh dunia.
  • Para ahli memperingatkan bahwa dolar AS mungkin akan segera berakhir karena ketidakstabilan ekonomi dan kritik terhadap kebijakan keuangan AS.

Blok BRICS memposisikan diri sebagai penantang dominasi keuangan Barat, dengan dolar AS menghadapi tekanan yang meningkat. Proses de-dolarisasi telah dipercepat secara global, dan para ahli berpendapat bahwa dolar mungkin mendekati ‘puncaknya’ Masalah ekonomi lainnya di Amerika Serikat dapat memperparah masalah ini dan dapat menyebabkan badai yang sempurna untuk mata uang ini.

Negara-negara BRICS, Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, telah cukup vokal menentang dolar AS dalam strategi mereka. Penentangan ini terlihat jelas dalam dukungan blok ini terhadap mata uang lokal, yang menandakan langkah menuju tatanan dunia baru.

Peluncuran Sistem Pembayaran BRICS Diharapkan Dapat Mengurangi Penggunaan Dolar

Dengan semakin dekatnya KTT BRICS 2024, perkembangan lebih lanjut dalam de-dolarisasi diharapkan terjadi. Salah satu pencapaian penting adalah peluncuran sistem pembayaran BRICS yang diharapkan dapat memperkuat upaya kelompok ini untuk mengurangi penggunaan dolar AS.

Selain kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh negara-negara BRICS, kelompok ini juga telah menyaksikan beberapa pertumbuhan di tahun lalu. Blok ini telah memasukkan sembilan negara ke dalam keanggotaannya, dan banyak negara lain yang tertarik untuk bekerja sama lebih lanjut.

Peningkatan koordinasi dan upaya kelompok ini untuk mengurangi ketergantungan pada ekonomi Barat dapat menimbulkan risiko terhadap dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia.

Sementara BRICS mengancam dolar, para ahli mulai membunyikan alarm tentang masa depan mata uang ini. Robert Kiyosaki, penulis buku ‘Rich Dad Poor Dad’ telah menyuarakan kekhawatirannya mengenai ekonomi AS. Dia mengatakan bahwa negara ini “berada di tengah-tengah kehancuran.”

Dalam episode podcast terbarunya yang dikenal sebagai The Rich Dad Channel. Kiyosaki mengatakan bahwa krisis ekonomi mungkin akan terus memburuk, dan nilai tukar dolar kemungkinan akan turun.

Kiyosaki menargetkan para pemimpin AS seperti Presiden Joe Biden, Ketua Federal Reserve Jerome Powell, dan Menteri Keuangan Janet Yellen. Dia menunjukkan bahwa kebijakan mereka, termasuk meningkatkan jumlah uang yang beredar, telah memperburuk situasi ekonomi negara tersebut.

Komentarnya menunjukkan bahwa ekonomi AS masih sangat rentan, seperti yang selalu disiratkan oleh posisi dolar sebagai mata uang cadangan dunia.

Bitcoin dan Emas Muncul Sebagai Saingan Dominasi Dolar AS

Selain upaya de-dolarisasi yang dilakukan oleh negara-negara BRICS, mata uang dan instrumen keuangan lainnya juga bermunculan. Bitcoin dan emas telah menjadi saingan utama dolar AS. Kiyosaki telah vokal tentang kemungkinan alternatif-alternatif ini, terutama mengingat gejolak ekonomi yang terjadi di bank-bank sentral utama.

Kelompok BRICS telah melangkah lebih jauh dalam mengeksplorasi penggunaan emas dalam sistem pembayaran baru yang dapat mengancam dolar. Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh CNF , Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidatonya baru-baru ini di forum Pekan Energi Rusia, menyoroti pentingnya sistem pembayaran alternatif untuk negara-negara BRICS.