- Korea Selatan meluncurkan proyek percontohan untuk memanfaatkan CBDC untuk voucher pendidikan dan kesejahteraan.
- Kementerian Sains dan TIK, FSC, dan Bank of Korea telah menandatangani MOU.
- Proyek ini mengatasi keterbatasan sistem voucher saat ini seperti biaya transaksi yang tinggi, proses yang lambat & risiko penipuan.
Korea Selatan meluncurkan proyek percontohan CBDC dengan rencana untuk menggunakan mata uang digital bank sentral untuk voucher pendidikan dan kesejahteraan. Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Sains dan TIK, Komisi Jasa Keuangan (FSC), dan Bank of Korea.
Mitra proyek menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk menilai kelayakan token setoran berbasis CBDC sebagai voucher untuk pendidikan, budaya, dan kesejahteraan. Proyek ini akan mengatasi keterbatasan sistem voucher saat ini, seperti biaya transaksi yang tinggi, proses yang lambat, dan risiko penipuan. Dengan proyek CBDC, pemerintah bertujuan untuk menciptakan sistem yang lebih nyaman dan aman.
Baca juga: Komite Aset Virtual Korea Selatan Tangani Investasi Kripto Korporasi
Saat ini, voucher pemerintah mewajibkan warga untuk menggunakan kartu fisik atau kupon kertas. Inisiatif baru ini akan menjauh dari voucher fisik tradisional, memungkinkan warga untuk menukarkan manfaat pemerintah dengan memindai kode QR di perangkat seluler mereka.
Kabarnya, tujuh bank Korea Selatan telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam uji coba: KB Kookmin, Shinhan, Woori, Hana, IBK, NH, dan Busan. FSC telah memberikan persetujuan untuk menerbitkan token setoran dengan mekanisme perlindungan deposito.
Kenaikan Crypto Berdampak pada Pasar Kerja Korea Selatan
Dalam berita lain, laporan lokal menunjukkan bahwa pasar kerja Korea Selatan sedang mengalami perubahan yang signifikan karena munculnya kripto . Generasi muda negara ini memilih strategi perdagangan Bitcoin daripada pekerjaan tradisional. Data dari berbagai situs rekrutmen menunjukkan peningkatan lamaran kerja dari mereka yang berusia 40-59 tahun, sementara pencari kerja berusia 20-39 tahun telah menurun. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa orang-orang di atas 50 tahun mencari pekerjaan jangka pendek di masa pensiun mereka.
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.